WAKIL PRESIDEN RI Prof. Dr. Boediono Membuka Kongres ke-28 IIAS dan IASIA di Nusa Dua Bali

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dinilai Paling Sukses Selenggarakan Kongres

Lembaga Administrasi Negara (NIPA/National Institute of Public Administration) mendapatkan kehormatan besar menyelenggarakan “The28th International Congress of Administrative Science IIAS-IASIA) yang berlangsung 12-17 Juli 2010 di Hotel Westin Nusa Dua Bali. Kongres dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai penjuru dunia dan juga Indonesia yang terdiri dari pakar Administrasi Publik dari Institut Ilmu Administrasi dan pakar administrasi publik dari lembaga administrasi Negara sedunia.

Kongres yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. Boediono ini berlangsung dengan sangat baik dan meriah dan spektakuler. Para peserta benar-benar merasakan penyelenggaraan kali ini merupakan yang terbaik jika dibandingkan dengan penyelenggaraan kongres sebelumnya. Bahkan Presiden IIAS menyangsikan apakah pada penyelenggaraan Kongres ke-29 tahun 2011 di Italia dapat melakukannya sama baiknya dengan yang diselenggarakan oleh LAN RI.

Agenda yang padat dalam berbagai diskusi yang digelar secara marathon di dua ruang siding utama cukup melelahkan bagi para peserta kongres. Banyaknya makalah yang terpilih yang disajikan secara bergantian oleh para pakar dalam panel diskusi serta alotnya diskusi dan perdebatan dengan para narasumber dan peserta membuat kegiatan ini sangat melelahkan dan cukup meguras tenaga peserta. Beruntunglah LAN bersama EO yang diberi kehormatan menyelenggarakan kongres ini sudah mempersiapkan dengan sangat baik dan profesional. Kelelahan peserta selalu berujung pada suasana yang gembira, menyenangkan dan penuh kehangatan persahabatan. Kesuksesan acara kongres bukan hanya milik LAN tetapi Propinsi Bali juga sukses dalam menjual pariwisatanya. Dalam setiap jamuan makan malam baik yang diselenggarakan di GWK, maupun saat jamuan makan malam bersama Wapres dan MenPAN EE Mangindaan serta Gubernur Bali Made Mangku Pastika disuguhkan persembahan kesenian berupa tari-tarian dan hiburan musik. Bahkan saat Wapres meninggalkan tempat acara kemudian dilanjutkan dengan mengajak semua peserta mengenali tarian poco-poco dan tarian lainnya. Menteri PAN dan RB bersama Ibu EE Mangindaan tidak mau ketinggalan dengan peserta lainnya dan terlihat larut dalam suasana gembira dan penuh kekeluargaan.

SOSIALISASI PERMENPAN 14 TAHUN 2009 DI BANDA ACEH

PKP2A III LAN Samarinda dan PKP2A IV LAN Aceh Bekerjasama Selenggarakan Forum Pembinaan Widyaiswara

Widyaiswara menjadi salah satu ujung tombak Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur memiliki fungsi yang sangat penting dalam rangka memajukan Aparatur Pemerintah. Karena SDM yang tangguh tentunya sangat diperlukan dalam era globalisasi sekarang ini, peran yang mereka mainkan dalam aktivitas sehari-hari merupakan tampilan atau cerminan dari suatu organisasi dimasa yang akan datang.

Sebagai bentuk perhatian dan pembelajaran PKP2A III Lan Samarinda kepada PKP2A IV Lan Aceh, maka Pembinaan Widyaiswara II diselenggarakan di Banda Aceh pada tanggal 6 April 2010. Pembinaan Widyaiswara kali ini tetap mengambil Tema “Sosialisasi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009”, agar para Widyaiswara di Aceh juga mendapatkan pembelajaran hal yang sama tentang Kewidyaiswaraan.

Kegiatan Pembinaan Widyaiswara II ini menghadirkan Narasumber Kepala PKP2A III LAN Samarinda, Dr. Meiliana, SE,MM dengan moderator Kabid Diklat PKP2A IV LAN Aceh, Bapak Sait Abdullah, M.Pol, ADM. Pembinaan Widyaiswara ini juga sebagai sarana silaturrahim antara Kepala PKP2A III Lan dengan para Widyaiswara yang ada di Aceh.

Dalam kegiatan ini narasumber bercerita tentang sejarah berdirinya PKP2A IV LAN Aceh, yang diprakarsai oleh Kepala PKP2A III LAN (Dr. Meiliana), Gubernur Aceh (Irwandi Yusuf), Pjs Gubernur Kaltim (Tarmizi A.Karim), dan Ketua DPRD Aceh (Sayed Fuad Zakaria). Beliau juga berpendapat pendirian Lan Aceh memberikan nilai tambah tersendiri bagi aparatur yang ada di Wilayah Sumatra, serta dukungan beliau yang besar juga ditujukan bagi Widyaiswara di Aceh, terutama dalam hal pembinaan Widyaiswara.


Sedang yang menjadi pokok acara adalah pemaparan tentang sosialisasi PerMenPan Nomor 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya. Dijelaskan tentang peraturan Kepala LAN yaitu petunjuk teknis jabatan fungsional Widyaiswara dan angka kreditnya, serta pedoman tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara. Narasumber juga memaparkan perbandingan pokok-pokok perubahan PerMenPan 66 ke PerMenPan 14 diantaranya PerMenPan 14 mengakomodir secara terbatas mendidik/melatih NON PNS (Pasal 9), tim penilai angka kredit terdiri dari unsur teknis yang membidangi Kediklatan unsur kepegawaian dan pejabat Widyaiswara (Pasal 18), persyaratan untuk menjadi Widyaiswara Utama harus mencapai Angka Kredit Kumulatif yang dipersyaratkan dan terdapat formasi serta telah melaksanakan orasi Ilmiah (Pasal 28).

Dari hasil tanya jawab yang berlangsung didapatkan beberapa informasi antara lain ; Widyaiswara di Aceh kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah daerah setempat, Seluruh Widyaiswara Aceh belum ada yang di sertifikasi, dan ada beberapa orang yang telah dua tahun menjadi WI, tetapi belum pernah ikut serta dalam TOT. Pembebasan tugas menjadi WI setelah lima tahun mengajukan dupak karena kurangnya angka kredit menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius. Serta beberapa pertanyaan tentang kriteria, mekanisme dan persyaratan untuk menjadi seorang Widyaiswara.

Narasumber berusaha mengakomodir semua pertanyaan, dan akan mengkonsultasikan dengan yang berkompeten, terkait beragam masalah yang dihadapi oleh para Widyaiswara khususnya didaerah Aceh. Diakhir acara narasumber juga sangat mengharapkan percepatan perubahan Aparatur di Aceh, dengan harapan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi Bangsa dan Negara. (Humairah)

SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL

Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) mengadakan kegiatan “Sosialisasi Jabatan Fungsional”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih mendalam tentang jabatan-jabatan fungsional khususnya di Lembaga Administrasi Negara. Dan diharapkan dari kegiatan ini para pegawai dapat semakin mudah menentukan arah karirnya. Acara yang diadakan di Ruang Rapat Utama pada tanggal 27 Mei 2010 menghadirkan beberapa narasumber utama.


Diantaranya adalah Direktur Jabatan Karir Badan Kepegawaian Negara, Bapak Yulianus Tandi, SH., M.Si. yang membawa makalah “Arah Karir Masa Depan PNS” dan Kepala Sub Bagian Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai Lembaga Administrasi Negara, Bapak Bambang Suhartono, S.Sos., ME. yang membawa makalah “Ketentuan dan Prospek Tentang Jabatan Fungsional Tertentu”. Acara ini sendiri dihadiri oleh seluruh pegawai PKP2A III LAN.

Dalam sambutan pembukaan yang dibacakan oleh Kepala PKP2A III LAN, ibu Dr. Meiliana, SE., MM. mengamanahkan agar setiap pegawai dapat berperan dalam menentukan karirnya sendiri. Organisasi PKP2A III LAN hanya sebagai fasilitator karir masing-masing pegawai. Mengingat pejabat fungsional di PKP2A III LAN yang masih minim dan perlunya akselerasi untuk pencapaian tujuan maka diharapkan para pegawai untuk dapat mengisi jabatan-jabatan fungsional yang masih kurang dan lowong.

Arah pembinaan PNS adalah untuk membentuk PNS yang professional, setidaknya demikianlah yang disampaikan oleh Bapak Yulianus Tandi. Untuk itu dilakukan upaya pembinaan karir yang sistematis, kontinyu dan optimal. Optimalisasi pembinaan karir PNS dilakukan dengan mengembangan jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu. Dan pembinaan karir ini berdasarkan system prestasi kerja dan system karir. Pembinaan karir sendiri diarahkan untuk membentuk PNS yang professional, diharapkan dengan adanya profesionalisme PNS ini diharapkan dapat membentuk PNS yang netral. PNS yang netral dan professional akan membentuk PNS yang sejahtera dan kombinasi ketiganya diharapkan akan membentuk PNS yang akuntabel. Dan pada akhirnya PNS diharapkan menjadi perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jabatan fungsional tertentu memiliki keunggulan jika dibandingkan jabatan struktural. Jabatan fungsional tertentu lebih cepat untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Jabatan fungsional tertentu jika memenuhi persyaratan angka kredit dalam dua tahun akan mendapatkan kenaikan pangkat satu jenjang lebih tinggi. Dimana jabatan structural dengan kondisi normal hanya mendapatkan kenaikan pangkat dalam empat tahun. Dan masih banyak keunggulan yang lainnya.

Ada beberapa jabatan fungsional tertentu yang saat ini dikembangkan oleh LAN atau di tingkat PKP2A III LAN. Jabatan fungsional tertentu tersebut diantaranya Widyaiswara, Peneliti, Perencana, Arsiparis, Analis Kepegawaian dan Auditor. Namun, peminat jabatan-jabatan fungsional tertentu ini masih sangat minim. Padahal jika dirunut dari Tugas dan Pokok Fungsi LAN, LAN harus didukung dengan pejabat-pejabat fungsional tertentu.

PKP2A III LAN atau LAN sendiri mendorong para pegawainya untuk lebih memilih jabatan fungsional tertentu dibandingkan jabatan structural. Secara rutin setiap tahunnya LAN melalui PKP2A III LAN memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) penjenjangan jabatan fungsional tertentu. Dan Bagian Kepegawaian LAN Jakarta membantu sepenuhnya kepengurusan pengangkatan kedalam jabatan fungsional.

Apalagi kedepan jika Reformasi Birokrasi diberlakukan di LAN jabatan fungsional tertentu mendapatkan apresiasi lebih dibandingkan jabatan fungsional umum. Karena dari spesifikasi pekerjaan jabatan fungsional dapat dengan mudah terukur. Dan pekerjaannya lebih mudah untuk dilakukan penilaian.

Selain itu sebagai Pembina Kepegawaian secara keseluruhan LAN hendaknya mempersiapkan Man Power Planning sebagai perencanaan sumberdaya manusia. Sehingga kebutuhan dan pengembangan sumberdaya manusia yang ada di LAN dapat diintergrasikan secara menyeluruh.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk penyadaran karir bagi pegawai PKP2A III LAN. Sehingga pegawai PKP2A III LAN lebih aktif melakukan tindakan-tindakan guna mendukung karirnya kedepan. Karena dalam organisasi modern pegawai mendapatkan porsi lebih dalam menentukan karirnya. (fajar)

FGD “PENYUSUNAN RPP TENTANG IMPLEMENTASI MANAJEMEN KINERJA BAGI PNS”

Kata kinerja (performance) saat ini sangat akrab ditelinga Pegawai Negeri Sipil (PNS). Khususnya ketika kinerja dikaitkan dengan sumberdaya manusia. Banyak dimensi yang dapat ditangkap dalam istilah kinerja jika dikaitkan dengan sumberdaya manusia. Salah satunya adalah manajemen kinerja, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi fokus manajemen sumberdaya manusia.


Manajemen Kinerja dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui perkembangan (progress) yang terukur dan proses untuk membangun pengertian bersama tentang apa yang akan dicapai oleh organisasi dan bagaimana mencapainya.

Manajemen Kinerja diharapkan mampu mengoptimalkan segenap sumberdaya dan informasi yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efisien dan akuntabel. Proses pengkajian Manajemen Kinerja telah memasuki tahapan baru. Yakni penyusunan naskah akademis Rancarangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan draft RPP Manajemen kinerja.

Pusat Kajian Kinerja Sumberdaya Aparatur (PKKSDA) Lembaga Administrasi Negara bekerjasama dengan Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) mengadakan kegiatan Focus Group Discussion mengenai “Penyusunan RPP tentang Implementasi Manajemen Kinerja Bagi PNS”. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) Menyusun naskah akademis RPP tentang Implementasi Manajemen Kinerja bagi PNS; (2) Menyusun draft RPP tentang implementasi manajemen kinerja bagi PNS.

Kegiatan yang diselenggarakan pada hari kamis tanggal 3 Juni 2010 di Ruang Rapat Utama PKP2A III LAN menghadirkan tim peneliti PKKSDA LAN yang terdiri dari Bapak Akhyar Effendi, SE., M.Si., Bapak Trimo Santoso, S.Sos., MAP., Bapak Budi Sudarso, S.Sos. dan Bapak Syamsuarman, S. Sos.. Serta dihadiri perwakilan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur, BKD Kabupaten Kutai Kartanegara, BKD Kota Samarinda dan Para Pejabat dan Staf PKP2A III LAN.

Diskusi yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Kajian Aparatur PKP2A III LAN Bapak Tri Widodo W.U., SH., MA. berlangsung cukup hangat. Dimana para peserta cukup antusias dalam mengkritisi rancangan manajemen kinerja yang dipaparkan oleh para peneliti. Disamping itu para peserta banyak bercerita tentang kisah-kisah pengelolaan kepegawaian didaerah yang berkorelasi cukup kuat dengan manajemen kinerja. Dari hal-hal yang bersifat teknis sampai dengan hal yang bersifat subtantif.

Dari hasil FGD ini terungkap bahwa :

(1) (1) Banyak problematika pelaksanaan manajemen kepegawaian di daerah yang harus disikapi dengan penyempurnaan mekanisme manajemen kepegawaian. Seperti permasalahan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah seperti Gubernur dan Bupati yang melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat politis dalam melakukan penempatan pegawai.

(2) (2) DP-3 yang saat ini masih dipergunakan sebagai alat pengukuran kinerja membutuhkan revisi atau minimal ada instrumen pendamping. Di tingkat daerah sangat membutuhkan instrumen pengukuran pengukuran kinerja yang lebih rigid. Apalagi jika dihubungkan dengan adanya pemberian tunjangan-tunjangan untuk meningkatkan kinerja. Saat ini praktek pemberian tunjangan ini hanya berbasis pada absensi sebagai pendamping DP-3. Padahal absensi belum mampu menjadi alat ukur kinerja. Implementasi Manajemen Kinerja diharapkan mampu menjadi alat bantu yang lebih rigid dalam menilai kinerja.

(3( (3) Untuk itu proses RPP ini dapat berlangsung lancar dan cepat sehingga dapat diimplementasikan di tingkat Manajemen Kepegawaian di Daerah. Dan sebagai proyek percontohan implementasi perlu dipilih provinsi atau instansi yang bersedia mengimplementasikan Manajemen Kinerja ini. Sebagai tahap awal Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui perwakilan BKD Provinsi Kalimantan Timur telah menyatakan ketertarikannya untuk menerapkan manajemen kinerja ini.

(4) (4) Untuk lebih mendukung pelaksanaan Manajemen Kinerja perlu dilakukan penguatan instrumentasi. Mengingat beberapa pertimbangan seperti perbedaan spesifikasi pekerjaan, spesifikasi jabatan dan lain sebagainya. Sehingga ditataran pelaksanaan didaerah dapat lebih membumi.

(5) Manajemen Kinerja memiliki keterkaitan cukup erat dengan Pola Karir. Untuk itu penguatan sistem Pola Karir perlu dilakukan. Seperti menyegerakan pengesahan pola dasar karir sesuai dengan amanah PP Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural.

(6) Kedepan akan dilakukan revisi UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Diharapkan revisi UU Kepegawaian ini mampu mengakomodasi Manajemen Kinerja. Sehingga pelaksanaan dilapangan memiliki landasan hukum yan kuat.

Para Pengelola Kepegawaian Didaerah dalam hal ini BKD menaruh harapan pada RPP ini agar cepat disahkan. Sehingga pada akhirnya dapat menciptakan sosok aparatur yang profesional, sejahtera, akuntabel dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Fajar)

HUT LAN KE-53 DIPERINGATI SEDERHANA

PISAH SAMBUT PEJABAT PKP2A III LAN DAN BUKA PUASA BERSAMA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia sekarang telah menginjak usianya yang ke-53, bukan usia yang muda dalam sebuah perjalanan hidup organisasi. Jika diibaratkan dengan perjalanan hidup seorang manusia, 53 tahun hendaknya mencerminkan kematangan berpikir serta bijaksana dalam bertindak yang didasarkan pada pandangan yang jauh ke depan.
Demikian pula hendaknya kita dalam berorganisasi yang terdiri dari ratusan pemikiran yang berbeda-beda. Bersama-sama terus berusaha memperbaiki diri, dan menyatukan langkah dalam satu barisan yang rapat menuju tercapainya cita-cita organisasi.

Peringatan ulang tahun LAN kali ini sungguh berbeda, acara tersebut bertepatan dengan bulan yang penuh hikmah dan penuh ampunan serta barokah dari Allah SWT yaitu di Bulan suci Ramadhan.
Kegiatan Peringatan HUT LAN ini juga dirangkai dengan acara pisah sambut pejabat PKP2A III LAN Samarinda.

Dalam sambutannya Kepala PKP2A III LAN Ibu Meiliana mengatakan siklus hidup pertemuan dan perpisahan yang terus berulang juga tidak dapat kita hindari dalam kehidupan berorganisasi. Organisasi yang matang justru ditandai dengan tingginya tingkat dinamisasi di dalamnya, yang selalu disesuaikan dengan kondisi strategis internal maupun eksternal organisasi, seperti yang terjadi di kantor PKP2A III LAN Samarinda.
PKP2A III LAN Samarinda sudah berulang kali terjadi pergantian formasi Pejabat mulai dari Pejabat Struktural maupun Pejabat Fungsional. Pada kali ini pergantian Pejabat dengan dilakukan perpisahan dengan Pak Tri Widodo yang sebelumnya di PKP2A III LAN Samarinda sebagai Kepala Bidang Kajian Aparatur, kemudian sekarang diberi kepercayaan untuk menempati Jabatan sebagai Kepala Pusat Kajian Manajemen Kebijakan di LAN Pusat, Jakarta. Serta untuk pak Ferry Firdaus yang sebelumnya sebagai Kepala Bagian Tata Usaha namun sekarang menggantikan posisi Pak Tri Widodo yaitu sebagai Kepala Bidang Kajian Aparatur di PKP2A III LAN Samarinda. Atas nama Pimpinan dan Staf Kami ucapkan selamat dan sukses untuk masing-masing Pejabat untuk Jabatan yang baru, semoga dapat memberikan yang lebih baik lagi untuk instansi ini, serta kami berharap dengan perginya salah satu sumber daya PKP2A III LAN ini dapat memberikan suatu semangat baru bagi kawan-kawan yang akan ditinggal agar dapat berkarya lebih maksimal lagi dalam memajukan organisasi. Kemudian untuk Pak Safrodin yang sekarang menjadi Kepala Bagian Tata Usaha kami ucapkan selamat datang, dan bergabung dengan kami di PKP2A III LAN Samarinda, semoga kehadiran Bapak juga mampu memberikan kekuatan yang besar lagi dalam memantapkan peran PKP2A III LAN di bumi Borneo ini.
Ramadhan adalah bulan mulia, bulan yang kehadirannyadi tunggu-tungu oleh kaum muslimin untuk meningkatkan kualitas ibadahnya, oleh karena itu momentum bulan Ramadhan menjadi kesempatan yang tepat untuk kita berlomba-lomba menuju perubahan diri yang lebih baik, pada kesempatan kali ini bertepatan dengan acara HUT LAN ke-53, dan pisah sambut Pejabat PKP2A III LAN Samarinda serta di akhiri dengan acara buka puasa bersama dengan seluruh pegawai PKP2A III LAN Samarinda, yang intinya makna dari kegiatan tersebut adalah untuk menguatkan kembali tali silaturahmi keluarga besar PKP2A III LAN, serta ingin mengingatkan kembali tentang komitmen kita sebagai pelayan publik untuk terus memberikan manfaat dan pelayanan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Semoga ramadhan kali ini menjadi ramadhan yang berkualitas bagi diri kita sehingga kita mampu menjadi sebaik-baiknya insan, yaitu orang-orang yang mampu memberikan banyak manfaat dalam kehidupan ini.