


Sejak tahun 2005, PKP2A III LAN telah memulai perannya dalam mengkaji permasalahan administrasi wilayah publik serta mendidik dan melatih aparatur daerah menjadi aparatur yang kompeten. Dalam menjalankan perannya tersebut dibutuhkan adanya dukungan sarana dan prasarana yang representatif, mengingat peran LAN sebagai lembaga think thank kebijakan-kebijakan administrasi dan peningkatan performance aparatur negara.
Hingga saat ini, PKP2A III LAN masih menempati gedung Kanwil Departemen Pertanian yang merupakan gedung pinjaman dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menjalankan operasional kegiatannya. Dalam upayanya meningkatkan kualitas layanan kepada stakeholder-nya, maka sejak tahun 2008, PKP2A III LAN mulai membangun gedung sendiri, melalui dana APBN, yang berlokasi di Jl. HM. Ardan (Ring Road III). Pembangunan gedung ini dilakukan secara multiyears sejak 2008 hingga 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 44,923 miliar.
Keberadaan gedung sebagai tempat peningkatan kualitas sumber daya aparatur serta pengkajian kebijakan-kebijakan administrasi ini mendapat perhatian pula dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini diwakili dengan peninjauan pembangunan gedung yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Farid Wadjdy, pada hari Kamis, 22 April 2010. Beliau menuturkan bahwa gedung PKP2A III LAN ini akan menjadi tempat yang representatif untuk melakukan pendidikan dalam rangka menghasilkan aparatur pemerintah yang berkualitas dan profesional. Sehingga hal ini akan sangat membantu pemerintah daerah, karena yang terjadi selama ini para calon kepala dinas, badan maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus mengikuti pendidikan ke luar daerah yang tidak hanya menguras biaya tetapi juga dari segi waktu.
Lebih lanjut beliau menuturkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap akan memberikan dukungan sehingga keberadaan fasilitas milik instansi vertikal ini dapat berjalan dengan baik, serta dapat memberikan manfaat secara optimal bagi Kalimantan Timur. Terkait hal ini, Kepala PKP2A III LAN, Dr. Meiliana, SE, MM, berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dapat memberikan perhatian dan dukungan terhadap gedung baru ini mengingat masih belum adanya ketersediaan fasilitas listrik serta kondisi sarana dan prasarana seperti infrastruktur jalan menuju lokasi yang masih rusak parah. Apalagi gedung ini direncanakan akan diremikan langsung oleh Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (MenPAN).
Hingga April 2010 ini, tahap pembangunan fisik gedung telah mencapai 85,6%, dan diperkirakan pada bulan Juli 2010 seluruh pekerjaan pembangunan fasilitas gedung telah selesai dan siap untuk diresmikan. Gedung baru ini terdiri dari dua bangunan induk yaitu bangunan utama yang digunakan sebagai tempat kegiatan administrasi perkantoran dengan tiga lantai serta gedung asrama dengan empat lantai dan memiliki daya tampung 80 orang. (Lina)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang Teknologi Informasi (TI) telah membawa perubahan yang besar terhadap perilaku dan gaya hidup masyarakat. Bagi sebuah organisasi, perkembangan TI bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan organisasi dalam menyimpan dan mengolah data serta memberikan pelayanan kepada pelanggan. Tidak luput pula institusi pemerintah yang senantiasa berhubungan dengan masyarakat, perkembangan TI bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pelayanan publik agar menjadi lebih cepat. Peluang ini yang ditangkap oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tarakan melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) secara elektronik.
Kunjungan TD selama dua hari ke BKD Kota Tarakan pada tanggal 2-3 Maret 2010 untuk melihat dari dekat penerapan Simpeg elektronik. Kepala BKD Kota Tarakan, Drs. Asmuni, MAP., didampingi oleh Tim TI menjelaskan bahwa penerapan simpeg elektronik ini merupakan upaya untuk memberikan pelayanan kepegawaian yang terbaik. Untuk itu, fitur-fitur yang ada saat ini senantiasa terus dikembangkan sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan para pelanggan BKD. Sedangkan bagi BKD sendiri, penerapan simpeg elektronik sangat membantu pelaksanaan tugas-tugas organisasi walaupun pada awalnya muncul keengganan dan resistensi para pegawai dalam penggunaan instrumen ini. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan tugas yang harus dilaksanakan maka semua pegawai harus bisa mengoperasionalkan komputer untuk melakukan entry dan update data dan bahkan untuk komunikasi resmi di kantor. Dengan demikian maka diperlukan komitmen semua pegawai mulai dari tingkat tertinggi hingga ke staf yang terbawah untuk melek teknologi dalam rangka menunjang operasionalisasi simpeg elekronik tersebut.
PAPERLESS MANAGEMENT
Penerapan e-government di BKD Kota Tarakan pada dasarnya merupakan jawaban atas tuntutan masyarakat mengenai pelayanan yang cepat, mudah dan murah dalam pelayanan dan informasi kepegawaian. Mengingat bahwa pelanggan BKD sebagian besar merupakan aparat pemerintah daerah sendiri maka pemanfaatan TI diharapkan bisa meminimalkan bahkan mengeliminir kendala-kendala yang muncul dalam pengelolaan dan pelayanan informasi kepegawaian.
Dengan penerapan simpeg elektronik, BKD telah mengurangi penggunaan kertas bagi proses surat-menyurat dan penyimpanan data. Karena proses pengiriman undangan ataupun nota dinas di lingkungan BKD cukup dilakukan secara online melalui intranet dan bisa ditelusuri sampai dimana proses perjalanan dokumen. Terhadap surat yang masuk dari instansi lain, setelah melalui proses scan dokumen tersebut dikirimkan atau disiposisikan kepada pejabat yang berkaitan sehingga proses perjalanannya juga bisa ditelusuri (traceable).
METAMORFOSIS SIMPEG
Pemanfaatan TI di lingkungan BKD Kota Tarakan tidak serta merta terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang telah dimulai sejak tahun 2002 yang lalu. Pada awalnya menggunakan jasa pihak ketiga (vendor) sebagai konsultan yang membangun jaringan dan software Simpeg Elektronik tersebut. Dalam prakteknya, penggunaan vendor ini memerlukan investasi yang besar hingga ratusan juta rupiah dan menimbulkan ketergantungan kepada pihak lain sehingga ketika BKD memerlukan perubahan maupun perbaikan terhadap beberapa kerusakan atau error yang terjadi pada sistem tersebut maka harus selalu mendatangkan vendor yang merancang sistem tersebut. Praktek seperti ini tentunya menimbulkan biaya tinggi (high cost) dan waktu yang lama dalam perbaikan sistem sehingga justru menjadi kontraproduktif dengan tujuan awal untuk mewujudkan sistem yang cepat, mudah dan murah dalam pengelolaan dan memberikan pelayanan kepada para pelanggan.
Belajar dari pengalaman tersebut maka pada tahun 2004 dibentuk Tim TI yang bertugas membangun, merawat dan mengembangkan jaringan serta software simpeg elektronik secara mandiri. Pembangunan simpeg elektronik ini pada awalnya dimotori oleh 2 orang programer dan 1 orang pengelola jaringan fisik yang kesemuanya merupakan PNS di lingkungan BKD. Tahun 2005 mulai dipergunakan open source hingga selanjutnya menerapkan basis web pada tahun 2006. Dan selanjutnya tahun 2007 merupakan tahapan pengembangan fitur-fitur baru.
Pada saat ini, pengelolaan SIMPEG Elektronik secara khusus ditangani oleh 5 pegawai dan menjadi tugas pokok pegawai yang bersangkutan yang secara jelas tertulis dalam uraian tugasnya. Software yang digunakan tidak lagi berbayar namun freeware atau gratis. Dimulai dari Visual Foxpro sampai dengan saat ini menggunakan web based dengan bahasa program MySQL dan PHP. Cara ini relatif lebih baik jika dilihat kegunaannya sampai sekarang. Situs BKD Kota Tarakan tersebut bisa dikunjungi di http://bkd.tarakankota.go.id/.
Metamorfosis simpeg dari proses manajemen kepegawaian yang manual menuju elektronik dengan memanfaatkan teknologi internet dan intranet telah memberikan kemudahan bagi para pengakses data dan informasi kepegawaian. Hal ini yang mengantarkan BKD Kota Tarakan berhasil mendapatkan penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima dari Pemerintah pada tahun 2008 dan menjadi percontohan bagi daerah lain. (Andi Wahyudi)
Melanjutkan kegiatan Pembinaan Widyaiswara yang telah terlebih dahulu dilaksanakan di Sekolah Polisi Negara Republik Indonesia pada tahun 2009, tahun ini Bidang Diklat Aparatur PKP2A III LAN kembali ke Balikpapan, tepatnya di Kepolisian Daerah Kalimantan Timur untuk memaparkan materi bagi para Assessor Polda Kaltim mengenai Assessment Kompetensi Personil Kepolisian Daerah Kalimantan Timur. Assessment ini sendiri adalah suatu metoda pelengkap dari metoda-metoda yang telah ada sebelumnya yang nyata-nyata mampu meningkatkan akurasi dalam penempatan orang yang tepat dalam jabatan yang tepat. Dalam hubungannya dengan career planning, metoda assessment dapat mengidentifikasi calon-calon potensial dan menyiapkan calon-calon tersebut (dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dan tindakan untuk mengatasinya — seperti mengikuti pelatihan, dan lain-lain) untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu.
Assessor atau si penilai harus dapat mengikuti dan mengamati seluruh proses dengan seksama untuk mengevaluasi setiap dimensi yang telah ditetapkan dan memberikan nilai dalam bentuk angka yang ditulis dalam formulir yang telah disediakan karena seorang assessor memegang peran yang penting dan dominan dalam proses ini. Oleh karena itu assessor harusnya seorang yang benar-benar terlatih dalam bidangnya, baik dalam bidang pemahaman perilaku manusia maupun pemahaman dalam bidang pekerjaan yang diamati.
SDM Polri saat ini juga sudah menggunakan metoda assesment ini untuk menilai kompetensi pegawai Polri untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam struktur organisasi Polri. Seperti yang sudah diselenggarakan saat ini, untuk dapat menduduki jabatan di organisasi, seseorang anggota Polri selain harus memenuhi syarat formal pendidikan juga harus melalui uji kompetensi (assessment). Melalui uji kompetensi ini akan diketahui apakah seseorang yang akan ditunjuk tersebut telah memenuhi kompetensi yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Maka untuk menambah bekal para Assessor, diadakanlah kegiatan ini dengan tujuan untuk dapat memberikan bekal kepada para Assessor untuk dapat menjalankan tugas yang diemban sebaik-baiknya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Balikpapan pada tanggal 12 April 2010 dengan diikuti oleh 40 orang calon assessor pada Kepolisian Daerah Kalimantan Timur dan dibuka langsung oleh Wakapolda. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara Dr. Meiliana, SE., MM yang juga memberikan materi dalam kegiatan ini. Acara kemudian dilanjutkan oleh Kepala Bidang Diklat Aparatur Dr. Andi Taufik, M.Si untuk penyampaian materi. Dalam pemaparannya, dijelaskan mengenai Organizational Performance, Pengelolaan SDM dalam Organisasi, Metode Penilaian Kinerja dan hal-hal lain yang diperlukan dalam pengembangan kompetensi assessor untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebaik-baiknya. Acara yang diselingi dengan tanya jawab dari peserta ini berjalan lancar dan santai namun dengan tidak mengurangi essensi dari diselenggarakannya kegiatan ini sehingga diharapkan apa yang disampaikan dapat benar-benar menjadi masukan baru dan bekal bagi para assessor untuk dapat menjalankan tugas yang diembannya. (Ika)