Di Indonesia sendiri, GTZ telah menjalin kerja sama baik di bidang Support for Good Governance (SfGG), Good Local Governance (GLG), Capacity Building for Local Governments in East Kalimantan (CB Kaltim), dll. Sedangkan prioritas kerja sama GTZ di India antara lain dalam bidang Pembangunan Ekonomi, Energi dan Kebijakan Lingkungan. Sehubungan dengan hal ini, pada Senin, 13 Juli 2009 yang lalu, PKP2A III LAN Samarinda mendapat kunjungan dari perwakilan GTZ India yang didampingi oleh Province Coordinator CB Kaltim Mr. Ade Cahyat.
Setibanya di kantor PKP2A III LAN, Mr. Syailendra dan Mr. Ade Cahyat disambut oleh Kepala PKP2A III LAN, Ibu Meiliana dengan didampingi oleh Kabid Diklat Aparatur, Bpk. Andi Taufik. Paparan singkat mengenai profil PKP2A III LAN, khususnya bidang Diklat Aparatur pun dipresentasikan guna memberikan sekilas gambaran mengenai Pendidikan dan Pelatihan di wilayah Kalimantan yang menjadi ruang lingkup Bidang Diklat Aparatur. Banyak hal yang ingin diketahui oleh tamu kita ini mengenai bagaimana dengan segala keterbatasan yang ada, PKP2A III LAN Samarinda dapat menjalankan fungsinya untuk menjadi instansi pembina diklat di wilayah Kalimantan beserta segala problematikanya.
Permasalahan yang dihadapi oleh para Widyaiswara hingga terbatasnya jumlah lembaga Diklat yang ada di wilayah Kalimantan ini pun tak luput dari perhatian tamu kita ini. Permasalahan yang dihadapi oleh para Widyaiswara yang jumlahnya masih dianggap minim dibandingkan dengan jumlah Pendidikan dan Pelatihan yang harus mereka fasilitasi, juga bagaimana cara agar para Widyaiswara dapat meningkatkan angka kreditnya merupakan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi perhatian Syailendra. Dalam kesempatan ini pun Syailendra menceritakan dengan singkat mengenai Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan di India.(Ika)
Permasalahan yang dihadapi oleh para Widyaiswara hingga terbatasnya jumlah lembaga Diklat yang ada di wilayah Kalimantan ini pun tak luput dari perhatian tamu kita ini. Permasalahan yang dihadapi oleh para Widyaiswara yang jumlahnya masih dianggap minim dibandingkan dengan jumlah Pendidikan dan Pelatihan yang harus mereka fasilitasi, juga bagaimana cara agar para Widyaiswara dapat meningkatkan angka kreditnya merupakan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi perhatian Syailendra. Dalam kesempatan ini pun Syailendra menceritakan dengan singkat mengenai Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan di India.(Ika)