BP2T Kutai Timur Terus Berpacu

Memberikan pelayanan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah, maka tidaklah heran bila Pelayanan Publik menjadi sangat identik dengan representasi eksistensi birokrasi. Oleh karena itulah, sebuah kualitas pelayanan publik dapat juga menjadi cerminan dari sebuah kualitas birokrasi pemerintah. Dan karena saat ini Indonesia telah memasuki era public service friendly, Meneg PAN dan Reformasi Birokrasi E.E. Mangindaan pun mengingatkan kepada aparat birokrasi agar tidak asal-asalan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bahwa pelayanan yang diberikan jangan sekadar menggugurkan kewajiban pemerintah kepada warganya. Tetapi harus ditujukan pada kepuasan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.

Untuk maksud itulah, Badan Perijinan dan Pelayanan Terpadu (BP2T) Kabupaten Kutai Timur terus berbenah untuk dapat selalu menjadi yang terdepan dalam pemberian pelayanan kepada warganya. Berbagai upaya pun telah dilakukan, dan untuk mewujudkan hal tersebut, BP2T bekerja sama dengan Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) mengadakan Pelatihan Change Management, Pelatihan Motivasi Berprestasi dan Pelatihan Pelayanan Publik untuk meningkatkan kualitas aparaturnya dalam pemberian pelayanan agar masyarakat yang merupakan pelanggan mereka bisa mendapatkan kepuasan yang sebesar-besarnya dan dapat benar-benar merasakan pelayanan dengan kualitas yang terbaik.
Pelatihan Change Management dan Motivasi Berprestasi yang lebih dulu diselenggarakan, yaitu pada bulan Agustus 2009 di Samarinda menghadirkan Narasumber yang memang memiliki konsen besar terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. Mereka diantaranya adalah Kepala PKP2A III LAN, Ibu Meiliana; Kepala Bidang Diklat Aparatur PKP2A III LAN Bapak Andi Taufik, dan tentu saja Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur, Bapak Sjafruddin Ahmad yang juga hadir untuk membuka Pelatihan tersebut bersama Kepala BP2T Kabupaten Kutai Timur, Bapak Abdul Muis. Pelatihan yang masing-masing berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh seluruh pegawai di lingkup BP2T Kabupaten Kutai Timur.
“Dalam Pelatihan Change Management ini para pegawai diberikan materi yang diharapkan tidak hanya akan berguna untuk meraih keberhasilan di masa depan, tetapi juga diperlukan sebagai solusi atau terapi atas permasalahan yang dihadapi saat ini’, begitulah harapan yang disampaikan oleh Sekkab Kutai Timur, Bapak Sjafruddin Ahmad dalam sambutan yang disampaikan dalam pembukaan pelatihan tersebut. Dalam kesempatan ini peserta diberikan pemahaman yang berorientasi pada latihan mengenai konsep manajemen, sistem kerja organisasi dan konsep lintas budaya dalam perkembangan kegiatan dan program kerja. Sehingga dengan demikian, peserta akan dapat memahami secara sistematis mengenai organisasi dan manajemen mereka dan akan memiliki persiapan yang lebih baik untuk menghadapi proses perubahan organisasi.
Sedangkan dalam Pelatihan Motivasi Berprestasi, Bapak Dani Wahyu Moenggoro didatangkan untuk dapat meningkatkan motivasi para pegawai dalam melaksanakan tupoksinya dan juga untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar pegawai dimana mereka tergabung dalam suatu wadah yaitu BP2T. Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kualitas pribadi masing-masing individu, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan ini juga diharapkan mampu mengangkat citra BP2T sebagai instansi yang benar-benar mampu menyediakan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Dan sebagai tindak lanjut kedua pelatihan tersebut, diselenggarakanlah Pelatihan Pelayanan Publik yang juga berlangsung selama dua hari di Sangatta, tepatnya di kantor BP2T pada bulan November 2009. Pelatihan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam pemberian pelayanan publik. Dalam pelatihan kali ini, selain pemaparan materi oleh Narasumber, juga diadakan simulasi pemberian pelayanan publik kepada warga. Dalam kesempatan tersebut, para peserta ditempatkan sesuai dengan posisi mereka masing-masing saat bertugas di tempat kerja, sedangkan beberapa peserta lainnya memposisikan diri mereka sebagai masyarakat pengguna layanan. Hal ini cukup menarik dan mendapat perhatian tersendiri dari para peserta karena mereka dapat melihat apa yang mungkin mereka lakukan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dan disadari pula bahwa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan berbagai macam karakternya bukanlah sesuatu yang mudah. Maka dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan ada perubahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat menjadi hal yang menyenangkan untuk dijalani. Karena melalui simulasi ini, peserta diberikan masukan mengenai apa yang harus ditingkatkan ataupun bahkan dikurangi dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar