SfGG-GTZ dan LAN Selenggarakan Coordination Management Training



Diikuti 27 Peserta dari LAN, KPK dan Kementerian Negara PAN dan Reformasi Birokrasi

“creating a better atmosphere for a better trouble-shooting”
Kebutuhan akan koordinasi secara konstan terus tumbuh. Baik untuk koordinasi antar departemen atau unit lain di dalam satu organisasi, atau untuk koordinasi antar proyek, program acara, organisasi dan institusi. Kebutuhan akan koordinasi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena kompleksitas permasalahan yang dihadapi, atau karena hubungan atau keterkaitan diantara masalah-masalah yang timbul sehingga memerlukan pemecahan bersama melalui koordinasi.
Koordinasi adalah hal yang umum dipahami dalam suatu manajemen organisasi dan hampir semua orang mengakui adanya kebutuhan akan koordinasi. Meskipun demikian, hanya sedikit orang yang benar-benar mengetahui bagaimana cara melaksanakan koordinasi yang efektif. Melihat kecenderungan tersebut, Asian Management Institute (AMI) dan Support for Good Governance-GTZ berinisiatif melaksanakan Coordination Management Training yang bertempat di Jatinangor-Bandung, tepatnya di PKP2A I LAN. Acara yang berlangsung selama 5 (lima) hari mulai tanggal 9 hingga 13 November 2009 ini, mencoba mengupas dari berbagai dimensi elemen-elemen yang berkaitan serta diperlukan dalam manajemen koordinasi.
Diklat yang selama pelaksanaannya menggunakan bahasa inggris aktif ini dipandu oleh trainer AMI asal Jerman Mr. Peter Siebenhûhner yang telah memiliki pengalaman dalam mengajarkan training-training untuk mengembangkan kemampuan manajemen organisasi dan SDM di berbagai negara. Adapun peserta yang mengikuti Management Coordination Training ini antara lain: peserta dari PKP2A I LAN sebanyak 7 orang, PUSDIKLAT SPIMNAS TMKP LAN sebanyak 4 orang, PKP2A II LAN sebanyak 7 orang, PKP2A III LAN sebanyak 5 Orang, Kementerian PAN dan RB sebanyak 2 orang, dan KPK sebanyak 2 orang, sehingga total peserta seluruhnya berjumlah 27 orang.
Adapun isi materi yang diberikan dalam diklat manajemen koordinasi ini yaitu, prasyarat untuk koordinasi efektif, karakteristik dari team yang efisien, langkah-langkah dan ukuran untuk menyusun strategi koordinasi, memfasilitasi koordinasi melalui komunikasi, monitoring dan teknik intervensi untuk mengendalikan proses koordinasi, serta menciptakan konsensus di tengah situasi konflik. Oleh Mr. Peter Siebenhûhner, kesemua materi tersebut diajarkan melalui beberapa metode yaitu, presentasi tentang teori-teori, diskusi grup, kerja kelompok, latihan, dan role plays. “Selama berlangsungnya diklat ini diharapkan agar peserta memiliki kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang ada untuk memenuhi kebutuhan akan koordinasi di organisasi mereka” ungkap Mrs. Georgia Wimhoefer (mewakili SfGG-GTZ) dalam pembukaan Management Coordination Training tersebut.
Kegiatan hari pertama Coordination Management Training ini setelah pembukaan, dilanjutkan dengan orientasi tentang sasaran diklat, materi diklat, serta metode diklat, mengenali harapan peserta, kebutuhan akan koordinasi dan hambatan-hambatan dalam koordinasi, karakteristik dari tim yang efisien, latihan kerjasama, tahapan dalam membangun tim, dan tugas kelompok. Hari kedua dilanjutkan dengan tahapan-tahapan dalam membangun tim, membangun tim sebagai alat/instrumen dalam koordinasi, latihan mengidentifikasi lingkungan kerjasama dan pertukaran harapan hingga kesepakatan untuk bekerjasama, komunikasi sebagai aturan dasar, latihan menduplikasi, 4 sisi dari sebuah pesan, latihan dari 4 sisi dari sebuah pesan.
Selanjutnya di hari ketiga dikupas mengenai, Komunikasi – 4 sisi dari sebuah pesan, latihan kelompok tentang pemahaman dan interpretasi 4 sisi dari sebuah pesan, manajemen konflik, komunikasi dalam situasi konflik melalui suatu permainan dan contoh kasus. Kemudian dihari keempat dilanjutkan dengan Analisis nilai pembelajaran dari permainan dan contoh kasus, prinsip-prinsip negosiasi dan posisi tawar (mengikuti aturan-aturan dari konsep Harvard), latihan mediasi negosiasi antara stakeholder.
Hari terakhir sebelum penutupan diklat, terlebih dahulu dilakukan analisa bagaimana melakukan kontrol disaat situasi emosional baik di dalam suatu forum atau dalam grup/tim, dan refleksi hasil pembelajaran diklat. Selanjutnya dalam suasana yang penuh keakraban akhirnya Diklat Manajemen Koordinasi ditutup sesuai dengan target waktu dan materi yang telah disusun. Diklat Manajemen Koordinasi (Management Coordination Training) yang diadakan AMI dan SfGG-GTZ akhirnya Ditutup oleh Ibu Nevi yang mewakili LAN, Bpk Hoki Siregar sebagai perwakilan dari SfGG-GTZ, dan Mr. Peter Siebenhûhner. “great participant, they are very active and i get more experience with them in this training” tutup Mr. Peter Siebenhûhner dengan tawa khasnya yang bersahabat. (Rustan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar