Pengantar Dari Redaksi

POTONG KAMBING

Pembaca yang kami hormati.

Melakukan sesuatu yang baru ternyata tidaklah semudah yang dipikirkan. Banyak kendala dan tantangan yang menghadang. Kenangan di tahun 1995 atau 13 tahun lalu ketika akan menerbitkan Majalah WALANRI dan Jurnal Administrasi Negara sebagai media informasi dan komunikasi “pertama” di LAN Makassar kembali mengusik pikiran. Saat itu disebuah rapat staf yang rutin dilaksanakan, kami mengemukakan ide untuk menerbitkan majalah. Hampir semua senior dan rekan sejawat dalam ruang rapat mengernyitkan kening. Beberapa diantaranya malah menasehati agar mengurungkan niat untuk menerbitkan majalah. Ada pula yang mengatakan “kamu masih pegawai baru, jangan terlalu banyak ide yang tidak mampu kamu kerjakan”. Karena sifatnya ide pribadi, tidak ada yang membantu saya memberi semangat. Dengan hati yang sangat kecewa sayapun terdiam seribu bahasa. Dalam benak saya, mungkin juga para senior saya benar, bisa dibayangkan sejak dibentuk 18 Maret 1967 LAN Makassar belum pernah sekalipun memiliki Majalah ataupun terbitan lainnya. Dan inipula yang barangkali membuat para senior saat itu dengan cepat beraksi untuk “mematahkan semangat” dan menghentikan pembicaraan terkait ide membuat majalah tersebut.

Lima menit selepas rapat ditutup saya dipanggil ke ruang kerja Kepala Perwakilan. Dihadapan Bapak Muhammad Idrus Kepala Perwakilan LAN Makassar, nomenkalur organisasi saat itu, saya kembali ditanya oleh Pak Idrus “apa saudara sanggup untuk mengerjakan ide tersebut”, saya jawab Insya Allah sanggup. Pak Idrus kemudian menimpali “buktikan kalau saudara sanggup, saya yang akan mendukung saudara”. Saya seperti melayang, kaki saya terasa ringan seperti tidak berpijak di bumi. Di abad seperti sekarang ini “langka” menemukan pemimpin seperti beliau. Saya memahami jalan pikirannya, beliau ingin sebuah karya besar dan bersejarah tidak perlu di bicarakan tetapi dikerjakan.

Dengan segala keterbatasan yang ada, akhirnya Majalah WALANRI (Warta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia) selesai dicetak. Sampul Edisi Perdana dibuat ekslusif full colour dengan cover bergambar perahu PHINISI Nusantara meminjam koleksi foto sahabat karib saya Makhfud yang kini menjadi publisher Majalah Udara LIONMAG. Phinisi adalah legenda sejarah. Ketika logika orang mengatakan “tidak mungkin” para awak Phinisi pantang menyerah dan berhasil berlabuh di pelabuhan Vancouver Canada dengan peralatan seadanya. Setelah cetak, WALANRI saya tunjukkan ke Kepala Perwakilan, bisa dibayangkan respon beliau. Buat undangan resmi untuk launching, kita “potong kambing” begitu perintah nya.

Beberapa hari kemudian launching digelar di kafetaria. Turut hadir Prof. Dr. Anwar Arifin anggota Dewan Pers Pusat (kini anggota DPR), Arsal Al Habsy wartawan senior, kolumnis, dan penerbit buku ”Wartawan Koboi”, para pejabat dilingkungan LAN dan STIA LAN Makassar bersama seluruh staf hadir (tentunya termasuk senior yang ”mematahkan semangat”) sebagai saksi sejarah. Ada acara sambutan dan pemotongan nasi tumpeng, dan tentunya kehadiran ”seekor kambing guling” diatas meja makan makin menyemarakkan acara. Sambutan beliau sederhana, hanya mengatakan ”jangan coba-coba untuk mematikan inovasi seseorang untuk membuat yang terbaik bagi organisasi”, siapapun anda tua atau muda mulai satpam, cleaning service, staf sampai pejabat silahkan mengeluarkan ide segila apapun, siapa tahu ada diantara ide itu yang menjadi kenyataan seperti apa yang kita saksikan saat ini. Ha ha ha, sejak saat itu setiap rapat staf, perwakilan satpam dan cleaning service wajib hadir di ruang rapat dan selalu mendapat jatah mengemukakan pendapat.

Setelah menerbitkan majalah WALANRI yang Alhamdulillah hingga kini masih eksis. Sejarah lainnya adalah membuat Buku Profil pertama LAN Makassar edisi eksklusif. Disini teman-teman semua sudah sangat membantu utamanya bapak Natsir Hannanu dan Sudirman yang banyak menyimpan foto-foto sejarah berdirinya LAN di Makassar. Waktu berlalu, sejarah berlanjut di Jakarta adalah ketika mendapat kesempatan Tugas Belajar di Universitas Indonesia, melihat kenyataan bahwa LAN Jakarta pun tidak memiliki profil, maka saya memutuskan menghadap Kepala LAN Prof. Dr. Mustopadidjaja, MPIA. Tidak banyak hambatan, karena beliaupun menyadari arti penting buku profil bagi sebuah organisasi. Beliau juga mendukung dan mempersilahkan saya untuk membuat Profil LAN Pusat Edisi Eksklusif untuk pertama kalinya. Kesulitan pertama adalah tidak tersedianya dokumentasi foto-foto yang memiliki nilai fotografi yang baik. Pengambilan foto-foto untuk pejabat dan foto kantor dilakukan siang malam di Jakarta dan Makassar. Akhirnya diperoleh hasil foto-foto yang hingga saat ini banyak digunakan dalam setiap terbitan LAN (walau tanpa menyebut sumber fotonya). Saya sering bercanda dengan teman-teman dengan mengatakan ”alhamdulillah saya sudah meletakkan standar yang baik dan berkualitas untuk penerbitan di LAN”, saat ini LAN sudah banyak menerbitkan buku, leaflet dan media informasi lainnya yang cetakan dan layoutnya berkualitas.

Selain itu Prof. H. Sadly AD, MPA Ketua STIA LAN Jakarta juga meminta saya untuk menangani dan menerbitkan kembali majalah Sinergi STIA LAN Jakarta yang sempat terbit sekali lalu tenggelam dan juga membuat profil STIA LAN Jakarta. Tiga edisi pun berhasil diterbitkan sampai akhirnya kami kembali ke Makassar setelah menyelesaikan studi.

Selalu ada tempat mengembangkan kreatifitas
Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, begitu kata pepatah. Dan kini setelah berpijak di Bumi Etam Kalimantan Timur, rasanya kurang lengkap jika tidak kembali membuat sejarah dengan menerbitkan majalah sebagai media informasi. Bukan untuk gagah-gagahan tapi tuntutan zaman dan kebutuhan akan adanya media informasi di lingkungan PKP2A III LAN Samarinda. Tahun 2007 sudah dirancang persiapan penerbitannya dengan memasukkan dalam rencana anggaran tahun 2008. Gayung bersambut, Kepala PKP2A III LAN Samarinda ibu Meiliana juga sangat mendukung. Latar belakang beliau yang banyak di bidang protokol dan humas membuat rencana penerbitan ini mendapat respon yang sangat positif dari pimpinan, termasuk Kepala LAN Bapak Sunarno yang turut memberi sambutan.

Pembaca yang berbahagia,
Untuk membuat sesuatu yang khas dan berbeda maka media ini hanya akan fokus pada informasi kegiatan Diklat. Terbatasnya halaman dan banyaknya informasi yang akan dimuat membuat kita harus mengambil pilihan. Selain itu penerbitan media ini juga sebagai dukungan terhadap Nota Kesepahaman antar Kepala Badan Diklat se Kalimantan yang salah satu itemnya adalah membangun dan mengembangkan media informasi dan komunikasi antar Badan Diklat se Kalimantan dengan Lembaga Administrasi Negara sebagai Instansi Pembina Diklat Aparatur.

Kini, Majalah TD (Training and Development) kami persembahkan ke hadapan pembaca sekalian. Kami berharap para mitra kami di Daerah dan juga pembaca TD di Jakarta, Bandung dan Makassar serta di semua tempat di permukaan bumi ini, dapat disuguhkan berbagai informasi berkaitan dengan kegiatan Bidang Diklat Aparatur PKP2A III LAN Samarinda, kegiatan kerja sama dengan organisasi lainnya serta berbagai aktifitas dari Badan Diklat di Kalimantan.

Tidak ada sesuatu yang sempurna, dengan segala keterbatasan yang ada, kami harus jauh-jauh menyampaikan permintaan maaf jika ada kekurangan dan mengatakan kami masih harus belajar banyak untuk menjadi lebih baik. Mimpi ini sudah menjadi kenyataan. Ini mimpi bersama. Dalam sebuah pelatihan “appreciative inquiring” yang pernah saya ikuti, semua proses dari tahap defenition, discovering, dream, design, destiny dan discover sudah dilalui. Jika kita mempunyai mimpi yang jelas maka teruskan, jika mundur itu pertanda buruk. Kami juga menggunakan metoda Asset Based Thinking yang fokus pada kekuatan bukan pada kelemahan, cara berpikir ini mengajarkan agar melihat sesuatu secara positif dan dimulai dengan niat yang bagus, jika niatnya bagus dan menghadapi proses yang buruk maka hancurkan proses yang buruk, teruskan niat bagusnya. Agama apapun mengajarkan hal yang sama. Semoga penerbitan majalah ini yang dimulai dengan niat yang bagus akan tetap eksis siapapun yang mengelolanya.

Salam hangat dari kami semua di Samarinda Kota Tepian...

Redaktur
Andi Taufik







1 komentar: