Info Kerjasama

LAN, SfGG-GTZ dan KemPAN Selenggarakan Pertemuan Eksekutif Se-Kalimantan dan Sulawesi di kota Bontang

Pelayanan Publik Dimulai dari Komitmen Pimpinan

Kotak pengaduan sebagai sarana peningkatan pelayanan Publik melalui partisipasi masyarakat menurut Walikota Bontang Andi Sofyan Hasdam sebagai sesuatu yang sangat penting.

Hal ini ditegaskan Walikota dalam acara ”Pertemuan Eksekutif (Eksekutif Meeting) Se-Kalimantan dan Sulawesi” dengan tema Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui Partisipasi Masyarakat di Hotel Equator Bontang pada tanggal 22 April 2008. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Republik Federal Jerman melalui proyek SfGG-GTZ bekerjasama dengan Kedeputian Pelayanan Publik Kementerian Negara PAN, PKP2A III LAN Samarinda dan Pemerintah Kota Bontang.
Kotak Pengaduan memiliki fungsi yang sangat penting, karena dengan kotak pengaduan kita bisa mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang telah diberikan, dan Pemkot Bontang memiliki komitmen yang kuat dalam rangka memberikan Pelayanan Prima kepada masyarakatnya. Fungsi kotak pengaduan harus dimaksimalkan, memang kendalanya adalah meskipun sudah ada kotak pengaduan disiapkan di setiap unit kerja, namun jarang difungsikan. Buktinya ada kotak pengaduan yang masih kosong. Dan idealnya kunci kotak pengaduan dipegang oleh Kepala Bawaskot. Sehingga saran dan pengaduan yang masuk bisa dipilah-pilah untuk dilaporkan ke Walikota, karena jika dipegang oleh Bawaskot hasilnya bisa lebih obyektif.
Deputi Pelayanan Publik Kementerian Negara PAN Cerdas Kaban menambahkan peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan kebijakan yang sangat penting dimasa Pemerintahan sekarang, yang mana segenap Aparatur terus berusaha secara terencana dan sistematis untuk melakukan reformasi Birokrasi dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik melalui pemberian pelayanan yang berkualitas pada masyarakat.
Pelayanan Prima memang harus segera dilaksanakan pada setiap unit/instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah. Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki Pelayanan Publik, misal, melalui Perencanaan yang lebih baik, pengembangan kapasitas aparatur dan Penyedia Layanan atau dengan memperkenalkan metode-metode yang partisipatif, contoh melalui pengelolaan pengaduan dan keluhan dari masyarakat melalui kotak saran tadi.
Berusahalah tiap-tiap daerah untuk membeli hati rakyat dengan Pelayanan Prima di daerah masing-masing. Karena orientasi masyarakat sekarang terfokus pada Pelayanan Publik, kata Cerdas Kaban (Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN).
Sebenarnya filosofi Pelayanan Prima itu sangat sederhana, yakni bermula diakhir, dan berakhir dimuka artinya dalam memberikan Pelayanan Prima kepada masyarakat harus lebih efektif dan efisien, tepat waktu dan memuaskan masyarakat. Dikatakan beliau, dibutuhkan satu cara baru yang lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat Pengguna Pelayanan. Cara ini dapat membuat Pemimpin Politik dan Pengambil Keputusan lebih memperhatikan suara atau aspirasi masyarakat. Salah satu hal yang bisa ditempuh agar aspirasi masyarakat mudah terserap, bisa dilakukan dengan membuka Kotak Pengaduan, tandas Cerdas.
Beberapa Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota terlihat hadir dalam Executive Meeting tersebut diantaranya Ir. Adi Darma (Sekkot Bontang), Drs. Yansen TP, M.Si (Sekda Malinau), H. Arifin Hi.Lolo, SH, MH (Sekda Kota Palu), Ir. H.M.Syafruddin Achmad, MM (Setkab Kutim), Drs. H. Helmy Lathyf, M.Si (Sekkab Paser) dan Martoyo, SE (Sekda Kota Palangkaraya).

Welcome Party
Malam hari sebelumnya bertempat di Auditorium Kantor Walikota Bontang dilaksanakan acara ramah tamah (Welcome Party) menyambut tamu para peserta ”Executive Meeting”.
Sejak digulirkannya Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah lebih kreatif sehingga pembangunan di Daerah jauh lebih maju dibandingkan jaman sebelumnya, kendati tingkat kreatifitas Daerah berbeda-beda, kata Walikota Bontang Andi Sofyan Hasdam pada acara Welcome Party yang digelar pada tanggal 21 April 2008. Acara ini dihadiri oleh Deputi MenPAN Bidang Pelayanan Publik Cerdas Kaban., Principal Advisor SfGG–GTZ Peter Remmile dan Kepala PKP2A III LAN Samarinda Meiliana, serta jajaran Muspida dan pejabat kota Bontang.
Acara dimulai dengan makan malam bersama, persembahan tari-tarian juga menyemarakkan suasana, setelah itu sudah bisa ditebak Walikota Bontang bersama isteri yang hobi nyanyi melantunkan beberapa lagu. Ibu Neny Sofyan Hasdam membuka dengan lagu Letto, Sebelum Cahaya, ibu Meiliana tampil membawakan lagu karangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Principal Advisor GTZ Peter Rimmele bersama Senior Advisor Tumpal berduet membawakan lagu Batak Lisoi.
Selanjutnya semua Muspida, Sekda, Asisten dan pejabat lainnya di”paksa” naik. Acara diakhiri dengan pemberian cenderamata dan buku karangan Walikota Sofyan Hasdam yang diserahkan kepada Bapak Cerdas Kaban, Peter Rimmele dan ibu Meiliana.

1 komentar: